RISET INFORMATIKA
Pengertian Riset/
Research
Riset/ Research adalah suatu penyelidikan, pemeriksaan,
pencermatan, percobaan yang membutuhkan ketelitian dengan menggunakan metode/
kaidah tertentu untuk memperoleh suatu hasil dengan tujuan tertentu.
Kegiatan Riset/ Research meliputi pengumpulan, pengolahan,
analisis, penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang
bertujuan untuk memecahkan suatu masalah.Riset/ penelitian merupakan kegiatan
dalam koridor keilmiahan yang harus sesuai dengan bidang akademika/ keilmuan.
Riset merupakan suatu kegiatan yang didasarkan pada objek
pembahasan tertentu, kajian yang berlatar belakang keilmuan dari objek
tersebut, penggunaan fakta sebagai dasar kajian, penggunaan metode ataupun
teknik-teknik tertentu, terdapat hasil yang mempunyai dasar & terkaji,
diperoleh dari kesimpulan akhir.
Jenis-jenis dan contoh-contohnya
Penelitian Sebagai Upaya Sistematik dalam
Menemukan dan Mengembangkan Pengetahuan yang Tepat Dan Contohnya. Oleh Wahyu
Nur H. Kegiatan penelitian di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
secara substansial dicirikan oleh empat hal, yaitu adanya upaya sistematis,
adanya temuan, kegunaan dan tindak lanjut dari diseminasi temuan (Mukhadis,
2013: 70).
Upaya sistematis dalam konteks ini ditandai
dengan kejelasan langkah yang diambil secara eksplisit, jelas dan langsung dari
penentuan masalah sampai pada kesimpulan dan / atau generalisasi (perampokan)
dan dapat direplikasi oleh temuan peneliti lain (Mukhadis, 2013: 70).
Penelitian sebagai upaya sistematis berarti bahwa untuk mendapatkan pengetahuan
yang benar, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah oleh peneliti
yang memiliki integritas ilmiah. Penelitian dilakukan berdasarkan teori,
prinsip, dan asumsi dasar sains dengan menggunakan penalaran deduktif serta
prosedur dan teknik yang sistematis.
Misalnya, Creswell (2012: 8-11) menyebutkan
setidaknya 6 studi sistematis: (1) mengidentifikasi masalah penelitian; (2)
Menemukan literatur yang tepat dan mendukung; (3) menentukan tujuan penelitian;
(4) mengumpulkan data; 5) menganalisis dan menafsirkan data, dan (6) membuat
laporan penelitian dan evaluasi.
Aspek temuan sebuah penelitian di bidang sains
dan teknologi pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,
yaitu sebagai hasil 'temukan' dan 'berkembang' (Mukhadis, 2013: 70). Hasil
penelitian dikelompokkan ke dalam kategori untuk mengetahui apakah dari masalah
tersebut, metode dan hasil penelitian tersebut memenuhi indikator aspek
kebaruan dan belum dipelajari oleh peneliti lain sebelumnya. Sedangkan hasil
penelitian dikatakan berkembang jika temuan berupa penyempurnaan atau
modifikasi dari berbagai hasil penelitian terdahulu yang berorientasi pada
menghasilkan produk, yang memiliki nilai signifikan ditambahkan ke produk yang
ada sebelumnya.
Kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan
sejati sebagai penyempurnaan pengetahuan sebelumnya telah dilakukan oleh
peneliti dan ilmuwan di bidang sains masing-masing. Pengetahuan berupa fakta,
konsep, generalisasi, dan teori yang dihasilkan dari berbagai penelitian ini
merupakan kontribusi penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di berbagai bidang. Selain itu hasil penelitian juga memungkinkan manusia untuk
lebih memecahkan masalah praktis yang ditemui dalam hidupnya.
Berikut ini akan diuraikan mengenai bentuk
konkret dari pemahaman dan contoh penelitian - antara lain:
a. Eksperimen
Penelitian
eksperimental adalah suatu bentuk penelitian eksperimental yang berusaha untuk
mengisolasi dan mengendalikan setiap kondisi yang relevan dengan situasi yang
diteliti dan kemudian mengamati efek atau efeknya bila kondisi tersebut
dimanipulasi. Dengan kata lain, perubahan atau manipulasi dilakukan pada
variabel independen dan pengaruhnya diamati pada variabel dependen. Menurut
Emzir (2008: 96-103) desain penelitian eksperimental terbagi dalam empat bentuk
yaitu, desain pra eksperimental, desain eksperimental sejati, desain eksperimen
quasy dan desain faktorial.
Contoh:
Pengaruh Penerapan
Strategi Pembelajaran Interaktif Web-Teded Terhadap Hasil Belajar Teknologi
Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VIII SMPN 3 Malang. (Kuasi Percobaan untuk
Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Malang Tahun Ajaran 2010/2011). (Sumber:
perpustakaan Universitas Negeri Malang, tesis yang tidak dipublikasikan).
b. Deskriptif
Penelitian
deskriptif adalah metode penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan
fenomena yang ada, yang berlangsung hari ini atau masa lalu. Studi ini tidak
memanipulasi atau mengubah variabel bebas, namun menggambarkan kondisi seperti
apa adanya. Penggambaran kondisi bisa bersifat individu atau menggunakan angka.
(Sukmadinata, 2006: 5)
Penelitian deskriptif,
bisa menggambarkan situasi saja, tapi bisa juga menggambarkan keadaan pada
tahap perkembangannya, penelitian semacam itu disebut studi perkembangan
(Developmental Studies). Dalam studi perkembangan ini ada yang longitudinal
atau sepanjang waktu dan ada yang melintang atau dalam potongan waktu.
Contoh:
Pengembangan
Manajemen Guru Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Kuningan: Studi
Kepemimpinan Entrepeuneur Dan Sistem Kompensasi Kreativitas dan Kinerja yang
Inovatif. (Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, tesis yang tidak
dipublikasikan).
c. Korelasional
Penelitian korelasi
adalah studi yang melibatkan tindakan pengumpulan data untuk mengetahui apakah
ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua atau lebih variabel. Adanya
hubungan dan tingkat variabel penting, karena dengan mengetahui tingkat
hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan
penelitian. (Sukardi, 2003: 166)
Penelitian korelasi
merupakan bentuk penelitian untuk menguji hubungan antara dua konsep. Secara
umum ada dua jenis pernyataan yang mengekspresikan hubungan, yaitu: (1)
kombinasi dua konsep, ada semacam pengaruh dari sebuah konsep terhadap konsep
yang lain; (2) hubungan kausal, ada hubungan kausal. Dalam hubungan kausal,
penyebabnya disebut variabel bebas dan direferensikan sebagai variabel
dependen. Dalam penelitian korelasi tidak ada kontrol atau manipulasi variabel.
Contoh:
Hubungan antara
Self-Admission dan Interpersonal Competence pada Remaja (Studi korelasi pada
remaja tuna netra yang mengalami gangguan mental bukan sejak mereka lahir di
PSBN Wyata Guna Bandung). (Sumber: repository.upi.edu).
d. Komparatif
Penelitian kausal
komparatif atau penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris sistematis
dimana ilmuwan tidak mengendalikan variabel independen secara langsung karena
keberadaan variabel tersebut telah terjadi. Pendekatan dasar dari klausul
komparatif melibatkan aktivitas peneliti mulai dari mengidentifikasi pengaruh
satu variabel ke variabel lainnya dan kemudian mencoba mencari kemungkinan
variabel penyebabnya.
Penelitian
komparatif membandingkan situasi masa lalu dan sekarang atau situasi paralel
yang berbeda, terutama jika peneliti tidak memiliki kontrol atas situasi yang
diteliti. Penelitian ini dapat memiliki perspektif makro (misalnya
internasional, nasional) dan mikro (misalnya masyarakat, individu).
Contoh:
Perbandingan
Pembelajaran Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) dengan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran
Siswa terhadap Standar Kompetensi Menganalisis Sirkuit Listrik dan Elektronika
di SMKN 12 Bandung. (Sumber: repository.upi.edu).
e. Evaluasi
Evaluasi penelitian
adalah suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk memriksa proses perjalanan
suatu program serta menggambarkan fakta-fakta yang kompleks dan terlibat dalam
program. Misalnya, efektivitas, efisiensi dan daya tarik sebuah program
(Mukhadis, 2013: 61).
Contoh:
Evaluasi Proses
Pembelajaran TIK SMA Negeri di Malang Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses.
(Deskriptif tentang kondisi proses pembelajaran pelajaran TIK SMA Negeri Malang
Tahun 2010/2011 dengan populasi 10 SMA Negeri dan 5 sampel penelitian SMA
Negeri). (Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, tesis yang tidak
dipublikasikan).
f. Simulasi
Penelitian simulasi
merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran melalui
sistem atau model skala kecil (model) dimana pada model akan dimanipulasi atau
dikontrol untuk melihat efeknya. Penelitian ini serupa dengan penelitian
eksperimental, perbedaannya adalah bahwa dalam penelitian ini membutuhkan
lingkungan yang sangat mirip dengan situasi atau sistem aslinya.
Contoh:
Penggunaan Simulasi
Monte Carlo Untuk Menentukan Nilai Hasil Pada Pengambilan Keputusan (Studi Kasus
Pengambilan Keputusan pada Toko Koleksi NAFC). (Sumber: repository.upi.edu)
g. Survei
Desain penelitian
survei adalah prosedur dalam penelitian kuantitatif dimana peneliti mengelola
populasi orang untuk menggambarkan sikap, pendapat, perilaku, atau karakteristik
populasi. (Creswell, 2012: 376)
Penelitian survei
digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi besar dengan
menggunakan sampel yang relatif kecil. Populasi mungkin peduli dengan orang,
institusi, institusi, organisasi dan unit masyarakat dan lainnya, namun sumber
utamanya adalah masyarakat. Desain survei tergantung pada penggunaan jenis
kuisoner. Survei membutuhkan populasi yang besar jika peneliti menginginkan
hasil untuk mencerminkan kondisi sebenarnya, semakin besar pula survei sampel
hasil yang lebih akurat. Penelitian survei memiliki tiga tujuan utama:
menggambarkan keadaan saat ini, mengidentifikasi secara terukur kondisi saat
ini untuk perbandingan, menentukan hubungan kejadian spesifik.
Contoh:
Stress dan Burnout
di Pedesaan dan Urban Secondary School Teachers. Jurnal Penelitian Pendidikan.
1999. 92, hal. 287-293. (di Creswell, 2012: 378)
h. Studi kasus
Sebuah studi kasus
adalah eksplorasi mendalam terhadap sistem terikat (misalnya, aktivitas,
kejadian, proses, atau individu) berdasarkan pengumpulan data yang ekstensif.
Studi kasus melibatkan investigasi kasus, yang dapat didefinisikan sebagai
entitas terbatas atau objek studi, atau terpisah untuk penelitian dalam hal
waktu, tempat, atau batasan fisik. Penting untuk dipahami bahwa kasus dapat
berupa individu, program, kegiatan, sekolah, kelas, atau kelompok. Begitu
kasusnya jelas, peneliti menginvestigasi secara mendalam, biasanya menggunakan
beberapa metode pengumpulan data, seperti wawancara, observasi lapangan, dan
dokumentasi.
Studi kasus
kolektif; (a) melibatkan banyak kasus, (b) dapat terjadi di banyak tempat, dan
(c) menggunakan banyak individu. Kerangka konseptual untuk studi kasus adalah
bahwa dengan mengumpulkan informasi mendalam tentang kasus ini, peneliti akan
mencapai pemahaman mendalam mengenai kasus ini, apakah kasusnya adalah
individu, kelompok, kelas, atau sekolah.
Contoh:
Butera, G. 2005.
Kolaborasi dalam konteks Appalachia: Kasus Cassie. Jurnal Pendidikan Khusus, 39
(2): 106-116.
Butera (2005)
menggunakan studi kasus dan data yang dikumpulkan melalui wawancara,
pengamatan, dan dokumen untuk menggambarkan kolaborasi tim dengan seorang anak
laki-laki berusia 4 tahun di West Virginia. (Stoner, 2010: 21)
i. Teori Dasar (Grounded
Theory)
Grounded Theory
adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan peneliti untuk mengembangkan atau
menemukan sebuah teori yang didasarkan pada studi fenomena. Dengan menggunakan
teori grounded, peneliti sengaja (a) memilih peserta yang mengalami fenomena
yang sedang diteliti, (b) menganalisis data (yaitu wawancara, dokumen, dan
catatan), dan (c) mendekati fenomena yang diteliti tanpa mengurangi pengertian.
Kerangka konseptual ini memungkinkan suara peserta muncul, mengharuskan
peneliti mengidentifikasi tema utama atau konsep data peserta, dan menyediakan
cara untuk mengembangkan teori dari sudut pandang peserta.
Teori yang paling
mendasar akan dimulai dengan sebuah hipotesis, juga tidak memulai penyelidikan
mereka dengan tinjauan menyeluruh terhadap literatur yang berkaitan dengan
topik mereka. Mereka membangun teori dari data mereka dan mereka tidak menunggu
sampai semua data dikumpulkan sebelum mereka memulai tahap analisis. (Bell,
2005: 19)
Contoh:
Bays, D. A., &
Crockett, J. B. 2007. Menyelidiki Kepemimpinan Instruksional untuk Pendidikan
Khusus. Luar biasa, 15 (3): 143-161.
Pendekatan teori
grounded digunakan oleh Bays dan Crockett (2007) untuk menyelidiki kepemimpinan
instruksional untuk pendidikan khusus di sekolah dasar. (Stoner, 2010: 22)
j. Etnografi
Observasi observasi
Etnografi, wawancara, pemetaan dan pencatatan, analisis interaksi, kajian
catatan sejarah dan dokumen publik terkini, penggunaan data demografi. (Bell,
2005: 16)
Etnografi adalah
analisis mendalam tentang kelompok sosial. Data biasanya dikumpulkan melalui
observasi, wawancara, dan dokumen. Jenis penelitian ini berfokus pada membangun
catatan tentang perilaku dan kepercayaan kelompok tersebut dari waktu ke waktu.
Etnografi mengharuskan peneliti berpartisipasi, baik sebagai pengamat atau
peserta aktif, cukup lama waktu interaksi dengan kelompok yang diteliti.
Kerangka konseptual etnografi adalah bahwa keterlibatan langsung ke dalam
budaya kelompok akan memungkinkan peneliti untuk melihat dunia dari perspektif
kelompok, dan melihat mana yang akan memberi pemahaman tentang perilaku dan
kepercayaan kelompok.
Contoh:
Harry, Klingner,
& Hart. 2005. Keluarga African American di bawah api: Pandangan etnografis
tentang kekuatan keluarga. Remedial dan Pendidikan Khusus, 26 (2): 101-112.
Harry, Klingner,
dan Hart (2005) menerbitkan sebuah studi etnografi terhadap siswa Afrika
Amerika dalam pendidikan khusus di sebuah distrik sekolah budaya perkotaan yang
beragam. (Stoner, 2010: 22)
k. Kultural
Penelitian budaya
(culture) adalah penelitian yang dilakukan pada objek unsur atau fenomena
budaya dengan menggunakan alat metodologis yang termasuk dalam ilmu budaya.
Unsur atau fenomena budaya adalah unsur atau gejala yang terkandung dalam
masyarakat yang berkaitan dengan alat nilai, pemikiran, dan kultivasi dalam
bentuk interaksi antara masyarakat dan lingkungannya atau aspek pemikiran atau
kreasi anggotanya yang dinyatakan dalam bentuk tulisan atau objek, objek.
Contoh:
Kenali Ajen Budaya
Sunda Dina Wawacan Jaka Bayawak.
(Sumber:
repository.upi.edu).
l. Historis
Penelitian sejarah
adalah suatu bentuk penelitian yang memiliki tujuan untuk menggambarkan fakta
dan menarik kesimpulan tentang kejadian masa lalu. Data primer dari penelitian
ini adalah data historis, misalnya arkeolog menggunakan sumber data berupa
dokumentasi tentang masa lalu. Penelitian historis dapat digunakan untuk
menemukan solusi sementara berdasarkan kejadian masa lalu dan menggambarkan
tren sekarang atau masa depan.
Kothari (2004)
mengkategorikan jenis penelitian historis menjadi dua pendekatan, yaitu
pendekatan perspektif - mempelajari kegiatan / agenda masa lalu ke pendekatan
sekarang dan retroperpektif - mempelajari kegiatan / agenda saat ini yang
kemudian dikaitkan dengan hal-hal serupa di masa lalu.
Contoh:
Seni Tradisi
Gembyung di Kampung Ganceuy Kabupaten Subang 1975-1999 (A Historical Review on
Social Culture Society). (Sumber: repository.upi.edu).
m. Etnologi
Penelitian etnologi
adalah penelitian yang berfokus pada perilaku manusia. Periset lebih cenderung
menggunakan interpretasi langsung terhadap perilaku subjek yang diteliti
daripada menafsirkan secara teoritis. Periset harus berusaha tidak tampil
sebagai peneliti, karena jika tidak maka interpretasi data yang didapat dari
responden akan terpengaruh.
Contoh:
Eufemisme Dalam
Bahasa Simalungun (Studi Sosiolinguistik) (Sumber: repository.usu.ac.id).
n. Penelitian Praktis (Action
Research / Action Reasearch)
Desain penelitian
tindakan sering memanfaatkan data kuantitatif dan kualitatif, namun berfokus
pada penggunaan berguna dalam menangani masalah praktis di sekolah dan kelas.
Penelitian tindakan dirancang untuk membantu siswa memperbaiki pengajaran,
pembelajaran dan pengajaran mereka, dan belajar dari siswa mereka (Creswell,
2012: 577).
Penelitian tindakan
adalah suatu bentuk penelitian yang berisi berbagai prosedur untuk
menggambarkan kasus-kasus yang bersifat mikro atau spesifik. Kesimpulan
penelitian tindakan langsung hanya diterapkan pada kasus yang diteliti dan
tidak dapat digeneralisasikan. Penelitian tindakan lebih sesuai dengan metode
kualitatif yang sangat bergantung pada data pengamatan behavioralistik.
Contoh:
Upaya Peningkatan
Hasil Belajar Matematika Siswa Terhadap Pemecahan Masalah Melibatkan Uang
Melalui Metode Simulasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas III B SDN Cicadas
03 Gunung Putri Bogor). (Sumber: repository.upi.edu).
Contoh Riset dalam bidang IT
Ada berbagai riset dalam bidang IT yang dipaparkan oleh Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI). Untuk melihat lebih lanjut dapat klik disini.
DESKRIPSI SINGKAT
Pada penelitian ini, sistem antarmuka antara
komputer dan otak manusia atau yang dikenal dengan istilah brain computer
interface (BCI) terintegrasi dengan teknologi intelijen asistif (intelligent
assistive technology) berbasis bio-feedback signal telah dibangun. Sistem BCI
dilengkapi dengan aquisisi data dan pemrosesan sinyal (pemfilteran, ekstraksi
fitur, klasifikasi, dan pengkodean) secara online dan real-time.
Sistem intelijen asistif dilengkapi dengan sistem
visi (vision system), pemetaan, lokalisasi, dan intelijen kontrol. Informasi
tentang lingkungan sekitar disimpan dalam memori intelijen asistif sebagai
bagian dari proses pembelajaran untuk meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas
robot. Sinyal bio-feedback juga dimungkinkan untuk digunakan menumbuhkan
tingkat kewaspadaan terhadap keadaan lingkungan sekitar.
APLIKASI
Aplikasi untuk sistem biomedis (intelijen
asistif untuk penyandang cacat, robot rehabilitasi, diagnosa penyakit, dan
lain-lain), aplikasi militer dan kepolisian (silent talk technology dan driving
licence test), hiburan (game), transportasi (driver sleepy detection),
pendidikan (peningkatan inteligensia, melatih konsentrasi), dan masih banyak
aplikasi lainnya.
KEUNGGULAN
Teknologi BIA-BIOS memiliki kemampuan
memetakan, menangkap, atau menggambar gelombang otak manusia dan dibangun serta
dikembangkan secara teoritis, empiris, dan eksperimen dengan biaya murah.
STATUS
TEKNOLOGI
Telah diaplikasikan
Demikianlah hasil penjelesan dari definisi Riset berserta jenis-jenis dan contoh-contoh. Semoga bermanfaat.
http://lipi.go.id/risetunggulan/single/brain-controlled-intelligent-assistive-based-bio-feedback-signal/3
https://www.isplbwiki.net/2017/10/jenis-jenis-penelitian-beserta-contohnya.html
https://www.dkampus.com/2015/09/riset-dan-teknologi/
Comments
Post a Comment